KOMPAS.com – Kue putri salju merupakan salah satu kue kering klasik yang rutin muncul di rumah-rumah orang Indonesia khususnya saat hari raya seperti Idul Fitri atau Natal.
Kue ini biasanya berbentuk bulan sabit dan diberi taburan gula halus. Taburan gula halus tersebut memberikan sensasi dingin pada kue.
Adonan kue putri salju cukup renyah ketika digigit, tetapi lembut dan lumer ketika masuk ke mulut.
Namun, ada beberapa kue putri salju yang sangat mudah hancur bahkan ketika baru diambil dengan tangan.
Berikut ini ada beberapa tips ala Pastry Chef Disy Ery Braswito dan Head Pastry Chef Beau Bakery Arief Maulana Ikhsan untuk membuat kue putri salju yang lembut dan lumer di mulut tetapi tidak gampang hancur.
Baca juga: Resep Putri Salju, Kue Kering yang Lumer di Mulut
1. Pakai tepung protein rendah
Pertama adalah gunakan tepung protein rendah. Penggunaan tepung protein rendah ini berguna agar kue tetap renyah tapi tidak keras.
Semakin rendah kandungan protein dalam tepung, maka akan semakin membuat kue renyah tanpa jadi keras.
“Protein yang di tepung itu akan menghasilkan gluten. Semakin tinggi protein akan menyebabkan cookies semakin keras,” kata Arief ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Sebaliknya, Arief menyebutkan semakin rendah gluten tepung terigu maka semakin renyah kue kering.
Baca juga: Jenis Tepung Terigu untuk Kue Kering, Penting agar Kue Tidak Keras
2. Pakai tepung maizena
Selanjutnya, tambahkan tepung maizena ke dalam adonan. Tepung maizena berfungsi untuk mengikis jumlah protein dalam tepung hingga hampir habis.
Dengan jumlah protein yang semakin sedikit, maka kue akan semakin renyah dan tidak keras tentunya.
Baca juga: Apa Fungsi Tepung Maizena pada Nastar dan Kue Kering Lain?
3. Ayak tepung dan gula
Langkah yang tak kalah penting adalah mengayak tepung dan gula halus sebelum dicampur jadi adonan.
Gunanya untuk menyaring gumpalan tepung dan gula agar tidak membuat adonan kurang halus.
Selain itu, berguna juga untuk menyaring kotoran yang mungkin ada di dalam tepung atau gula.
Baca juga: 3 Fakta Gula Kastor, Gula Halus untuk Membuat Kue Busa
4. Jangan pakai telur
Kue putri salju merupakan salah satu jenis kue kering yang adonannya tidak menggunakan telur sama sekali.
“Kenapa kok kita suka ada yang keras? Kadang kita kasih telur dan telurnya kebanyakan. Makanya adonan jadi kayak karet,” terang Disy ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Penggunaan telur dapat membuat kue putri salju jadi gampang hancur. Jika ingin menambahkan telur, Disy mengatakan bisa-bisa saja. Namun, harus diperhatikan jumlahnya.
Cukup gunakan satu butir telur jika memang dirasa perlu untuk mengikat adonan.
Baca juga: 4 Cara Cepat Pisahkan Kuning dan Putih Telur, Bekal Bikin Kue Kering
5. Pakai kacang mete
Penggunaan kacang mete juga sangat penting. Kacang mete penting untuk menghasilkan kue putri salju yang otentik.
Jangan diganti dengan kacang jenis lain, misalnya kacang tanah karena rasanya pasti akan jadi berbeda.
Baca juga: Cara Kupas Kacang Hijau dengan Cepat dan Mudah
6. Jangan overmix
Selanjutnya, jangan sampai mengaduk adonan terlalu lama. Jika pengadukan terlalu lama alias overmixing, adonan bisa jadi akan terlalu mengembang. Alhasil akan sulit dibentuk nantinya.
“Semua cookies yang dicetak spuit dan dipotong-potong akan ngaruh sih. Semua cookies enggak boleh overmixing,” tegas Arief.
Cukup aduk semua adonan hingga terlihat sudah tercampur rata. Jika sudah cukup rata, segera hentikan proses pengadukan sebelum adonan terlalu mengembang.
“Ada yang di-mixer sampai pucat. Itu aku kurang rekomendasi. Jadi cuman sampai soft saja dan creamy tapi enggak terlalu pucat,” imbuh Arief.
Sebagai alternatif, kamu juga bisa mencampurkan adonan tanpa mixer. Cukup gunakan tangan saja.
Baca juga: Hati-hati Overmix Penyebab Kue Kering Gagal, Yuk Pelajari!
Putri salju merupakan adonan yang cukup sederhana, hanya berupa mentega, gula pasir halus, tepung terigu, dan kacang mete.
Tanpa telur, kamu akan lebih mudah melakukan dan mengontrol agar proses pengadukan tidak terlalu jauh.
Baca juga: Bikin Kue Kering Lebaran, Lebih Enak Pakai Mentega atau Margarin?
7. Jangan cetak adonan terlalu tipis atau tebal
Setelah adonan jadi, waktunya pencetakan. Saat meratakan adonan untuk dicetak, hati-hati soal ketebalan adonan.
Jangan ratakan adonan terlalu tebal atau terlalu tipis. Menurut Arief, jika adonan terlalu tipis maka kue akan gampang hancur.
Namun, jika adonan terlalu tebal, maka akan sulit matang sampai ke dalam.
8. Suhu pemanggangan rendah
Terakhir adalah saat proses pembakaran. Gunakan suhu pemanggangan yang rendah agar kue matang merata dan tidak hanya gosong di bagian luar saja.
Baca juga: 10 Tips Membuat Nastar dan Kue Kering Lain Pakai Oven Anti Gagal
“Kalau kue kering aku rekomendasi di 150 derajat celsius. Itu kalau oven convection. Kalau oven deck itu 160 derajat celsius itu cukup. Enggak terlalu tinggi dan bisa matang ke dalam-dalam,” pungkas Arief.
8 Cara Membuat Kue Putri Salju Lumer di Mulut, Tidak Gampang Hancur - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment