KOMPAS.com – Pasca-kemerdekaan, presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pernah diasingkan ke Pulau Bangka pada 1949.
Seperti dilansir dari Kompas.com, saat itu beliau diasingkan bersama Mohammad Hatta, Haji Agus Salim, dan Mohammad Roem.
Mereka diasingkan di Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.
Baca juga: Kue Pelite, Kesukaan Bung Karno Saat Diasingkan ke Bangka Barat
Di tengah-tengah pergolakan politik Indonesia pasca-kemerdekaan, Soekarno masih menyempatkan waktu untuk bersosialisasi dengan masyarakat lokal Muntok.
Hal itu terlihat dalam informasi foto yang ada di Museum Timah, Muntok.
“Dulu Bung Karno suka makan kue namanya pelite. Kue pelite itu kue khas Bangka Barat,” kata Staf Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Barat bernama Yulwan, (17/8/2017).
Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Kue pelite merupakan kue yang terbuat dari tepung beras, santan, dan gula putih.
Adonan tersebut kemudian dikukus dalam wadah yang dibentuk dari daun pandan. Kue pelite biasa dijual dengan harga terbilang murah sekitar Rp 1.500 per biji (pada 2017).
Menurut pantauan Kompas.com, harga kue pelite kini lebih kurang Rp 2.500 sampai Rp 3.500 per buah.
Baca juga: Berburu Oleh-oleh Khas Bangka di Bumi Baru, Buat Liburan Kelar Pandemi
Kue pelite punya tekstur yang lembut dan rasa yang manis.
Bentuk kue pelite tak besar, mirip dengan kue-kue basah dari provinsi lainnya. Kue popaco dari Gorontalo dan kue lampu-lampu dari Sulawesi Utara, misalnya.
Muntok sendiri memang sering disebut sebagai “kota seribu kue”.
Tak hanya kue pelite, Muntok juga punya kue lainnya seperti iyet-iyet yang berbahan tepung ketan, gula merah, dan kelapa.
Ada pula tompe ambor, kue yang mirip dengan kue dadar sagu. Juga kue brut yang dimasak dengan tepung beras.
Jika berkunjung ke Muntok, para penjual kue biasanya ada di seberang Masjid Jami’ dan Kelenteng Kong Fuk Miau.
Mengenal Kue Pelite Kesukaan Soekarno, Jajan Khas Bangka Barat - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment