Kue leker dan crepes merupakan salah camilan favorit yang cocok dipadukan dengan topping apa pun, baik manis atau asin. Selain itu, keduanya juga tetap enak untuk dinikmati dalam keadaan hangat atau dingin.
Hanya saja, kue leker serta crepes masih sering dianggap sama karena memiliki sejumlah kemiripan. Padahal, kedua makanan tersebut memiliki beberapa perbedaan signifikan. Apa saja?
Berikut perbedaan leker dan crepes, menurut keterangan Crepe Signature.
1. Sejarah dan negara asal
Seperti namanya yang kebarat-baratan, crepes aslinya berasal dari Eropa sejak abad-13, tepatnya dari Bretagne, sebuah wilayah di Prancis bagian barat.
Dari sana, konsumsi crepes meluas ke seluruh dunia. Istilah crepes sendiri berasal dari bahasa latin "crispa" yang berarti keriting.
Belakangan, istilah crepes sering merujuk pada pancake kering dan tipis.
Sementara, kue leker sendiri merupakan kuliner khas Indonesia. Tidak ada literatur pasti mengenai asal muasal leker.
Namun, beberapa sumber menyebutkan kue leker sebagai jajanan khas dari kota Solo dan Surabaya.
Menurut halaman resmi pemerintah Surakarta, dahulu kala banyak orang Belanda yang tinggal di Solo dan menyukai jajanan yang satu ini.
Leker awalnya berasal dari bahasa Belanda yaitu Lekker, yang artinya enak. Setiap orang Belanda selesai memakan jajanan itu sering diakhiri dengan mengucap kata 'Lekker.'
2. Bentuk
Cara paling mudah membedakan kue leker dan crepes adalah dengan melihat lipatan kulitnya.
Kue leker umumnya hanya berbentuk satu lipatan, tapi crepes di Indonesia biasanya berbentuk lebih dari satu lipatan.
Perbedaan bentuk ini kemungkinan terkait dengan wadah yang digunakan.
Adonan leker biasanya akan dituang dalam wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon.
Hal itu yang membuat lapisan pinggir leker lebih tipis ketimbang bagian tengah. Sementara itu, crepes dimasak menggunakan wajan datar dan rata, sehingga membuat pugasan atau topping bisa disebar ke semua bagian.
3. Cara pembuatan
Ilustrasi pembuatan leker dan crepes. (iStockphoto)
|
Kue leker umumnya dimasak di atas api arang. Anda mungkin sering melihat penjual leker memasak adonannya dengan memutar-mutar wajannya.
Kemungkinan, hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan kematangan dan tekstur garing yang merata di lapisan kulitnya.
Berbanding terbalik, crepes umumnya telah menggunakan listrik sebagai sumber api untuk mengolah adonan. Alhasil tingkat kematangan dan teksturnya garing dan merata di seluruh lapisan kulitnya.
4. Perbedaan pugasan
Mengingat ukurannya yang lebih kecil, pugasan kue leker umumnya lebih terbatas. Dulu, pugasan leker biasanya terdiri dari pisang dan gula coklat.
Seiring perkembangan zaman, kue leker kini tersedia dalam varian pugasan seperti pisang coklat, pisang coklat keju, keju susu, coklat keju, blueberry atau aneka rasa buah lainnya.
Ada juga beberapa penjual leker yang mengkreasikan lekernya dengan berbagai pugasan modern, unik, dan berlimpah.
(agn)4 Perbedaan Kue Leker dan Crepes - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment