Kue-kue tradisional Sulawesi Selatan ini biasanya disajikan saat ada acara-acara istimewa. Sebut saja pesta pernikahan hingga menjamu tamu-tamu penting.
Bentuk kue tradisional Sulsel juga unik-unik dan kue-kue tradisional Sulawesi Selatan umumnya bercita rasa manis dan gurih. Selain itu, proses pembuatannya juga masih dengan cara tradisional peninggalan nenek moyang secara turun-temurun.
Dirangkum detikSulsel, berikut 9 kue tradisional Sulawesi Selatan yang wajib anda cicipi:
1. Putu Cangkir
Putu Cangkir, kue tradisional Sulawesi Selatan Foto: Rahma Amin
|
Kue tradisional Sulawesi Selatan ini bahan bakunya sama dengan kue putu pada umumnya yang dibuat dari tepung beras ketan. Hanya saja putu khas Sulsel ini menjadi beda karena gula merah dijadikan satu dengan adonan tepung beras, lalu di dalamnya diisi dengan parutan kelapa.
Disebut Putu Cangkir sebab bentuknya yang menyerupai cangkir terbalik. Proses pembuatan kue ini juga cukup unik, yakni dikukus dengan alat-alat yang didesain khusus.
Putu Cangkir ini makin nikmat jika disuguhkan dengan teh panas atau kopi. Bagi warga Sulsel, Putu Cangkir ini biasanya menjadi pengganjal perut di pagi hari sebelum memulai aktivitas.
2. Taripang
Taripang, kue tradisional Sulawesi Selatan Foto: Rahma Amin
|
Jajanan ini menjadi salah satu kue tradisional Sulawesi Selatan yang cukup populer dan favorit warga Sulsel. Kue ini juga terbuat dari tepung beras ketan hitam dan dibalut dengan gula merah yang telah dicairkan.
Kue ini punya rasa khas sendiri di lidah. Untuk diketahui, teman pas menikmati Taripang dengan segelas kopi hitam hangat.
Dulu Kue Taripang hanya bisa ditemui di pasar-pasar tradisional. Namun kini banyak kedai, warung kopi dan kafe-kafe ikut menjajakan Taripang sebagai pilihan menu camilan sambil nongkrong.
3. Jalangkote
Jalangkote, kue tradisional Sulawesi Selatan Foto: Rahma Amin
|
Bentuknya mirip dengan kue pastel. Bedanya, kulit pastel lebih tebal dibanding Jalangkote. Sebelum disajikan, jajanan ini digoreng lebih dulu.
Isiannya berupa potongan kentang rebus, wortel, mi atau bisa juga diganti dengan bihun. Lebih maknyus lagi rasanya jika diberi potongan telur di dalamnya.
Kalau pastel atau gorengan lainnya dinikmati dengan cabai rawit, Jalangkote berbeda. Jalangkote punya saus khusus. Sausnya cair dari olahan campuran cuka dan cabai.
4. Barongko
Barongko, kue tradisional Sulawesi Selatan Foto: Rahma Amin
|
Barongko, kue tradisional Sulawesi Selatan ini juga cukup favorit. Dibuat dari pisang raja yang dihaluskan sebagai bahan utama, lalu dicampur santan, telur, susu dan sedikit garam.
Bisa juga ditambahkan kenari agar lebih gurih di lidah. Setelah semua bahan dicampur, adonan tersebut lalu dibungkus menggunakan daun pisang. Kemudian dikukus hingga matang.
Untuk penyajiannya beberapa orang menyukai dengan cara dihidangkan hangat, tetapi beberapa orang memilih kue ini dimasukkan lebih dulu ke dalam kulkas agar dinikmati dingin.
Pada zaman kerajaan, Kue Barongko disajikan sebagai hidangan penutup bagi para raja Bugis. Sekarang, kue ini wajib ada setiap acara-acara formal.
5. Sikaporo Bugis
Sikaporo Bugis, kue tradisional Sulawesi Selatan Foto: Rahma Amin
|
Sikaporo Bugis, kue dengan tampilan cantik ini dulunya hanya dihidangkan sebagai makanan penutup para bangsawan. Namun kini, kue lapis dengan dua warna ini sudah banyak ditemui saat acara pernikahan sebagai seserahan atau acara hajatan lainnya.
Memiliki tekstur yang lembut, Kue Sikaporo memiliki cita rasa yang manis. Dibuat dari tepung beras, telur, dan agar-agar yang dicampur dengan gula, Sikaporo disebut juga sebagai kue puding khas Bugis .
Untuk membuatnya, adonan Sikaporo dikukus berlapis-lapis di atas loyang. Kebanyakan, warna yang pilih dalam lapisan Kue Sikaporo adalah kuning pada lapisan atas menggunakan kuning telur dan hijau pada bagian bawah.
6. Roko-roko Unti
Roko-roko Unti, kue tradisional Sulawesi Selatan Foto: Rahma Amin
|
Roko-roko Unti salah satu makanan tradisional Sulsel yang biasanya dihidangkan saat petani sedang masuk musim tanam atau panen. Kue ini menggunakan pisang raja yang dibalut dengan tepung beras.
Tidak lupa adonan diberi sedikit air hangat agar kental saat digunakan melumuri pisang, dicampur dengan kelapa parut agar lebih gurih.
Penganan tradisional asal Makassar ini lalu dibungkus dengan daun pisang. Makanya kue ini disebut dengan Roko-roko unti artinya pisang yang dibungkus menggunakan pisang.
7. Onde-onde
Onde-onde, kue tradisional Sulawesi Selatan Foto: Rahma Amin
|
Kue tradisional asal Sulawesi Selatan mirip bentuknya dengan klepon. Namun Onde-onde ala orang Bugis Makassar ini sedikit berbeda pengolahannya.
Klepon versi Sulsel juga dibuat dari tepung beras ketan yang diberi air agar bisa dibentuk menjadi bulat-bulat. Setelah itu diisi dengan gula merah yang telah dipotong persegi. Setelah dimasak di atas air yang mendidih, bulatan kue Onde-onde lalu dibalut dengan parutan kelapa.
Biasanya kue ini disajikan oleh masyarakat saat acara adat dan hajatan, seperti prosesi lamaran atau pernikahan. Lebih sering kue ini disajikan saat acara syukuran masuk rumah baru, membeli kendaraan baru. Jadi Kue Onde-onde punya filosofi sendiri sehingga wajib ada.
8. Biji Nangka
Biji Nangka, kue tradisional Sulawesi Selatan Foto: Rahma Amin
|
Kudapan khas Sulsel ini berbahan utama kentang. Jangan terkecoh dengan namanya. Meskipun diberi nama Biji Nangka, kue ini sama sekali tidak memiliki campuran buah nangka dalam adonannya.
Melainkan karena warna dan bentuknya yang menyerupai seperti biji nangka yang daging buahnya masih menempel. Sehingga diberi nama Biji Nangka.
Kue ini punya rasa yang manis dan gurih. Cara membuatnya, kentang direbus hingga matang, lalu dihaluskan. Kemudian semua bahan seperti kenari, gula dicampur jadi satu, aduk sampai bisa dibentuk, angkat lalu dinginkan.
Ambil adonan lalu bentuk seperti biji nangka, celupkan ke dalam kuning telur lalu masukkan ke dalam rebusan air gula. Masak hingga kuning telur matang lalu sajikan.
9. Bayao Pannyu
Bayao Pannyu, kue tradisional Sulawesi Selatan Foto: Rahma Amin
|
Bayao pannyu atau di dalam bahasa Indonesia kue ini disebut Telur Penyu. Bahan-bahan yang digunakan mirip dengan Onde-onde.
Bedanya, kalau Onde-onde ditaburi dengan parutan kelapa, Bayao Pannyu dilumuri dengan tepung beras yang telah disangrai. Hanya saja bahan utamanya tetap sama, yakni menggunakan beras ketan yang dicampur air agar bisa dibuat adonan bulat.
Isiannya gula merah yang dicampur dengan kelapa parut. Setelah itu bulatan yang menyerupai bola tenis dikukus hingga matang, lalu digulingkan di atas tepung beras yang telah disangrai.
Sama seperti Taripang, Bayao Pannyu biasanya dijajakan di pasar-pasar tradisional dan ramai dicari di pagi hari. Kue ini paling nikmat ditemani segelas kopi atau teh hangat.
Simak Video "CCTV Rekam Detik-detik Remaja di Sinjai Tewas Dibacok"
[Gambas:Video 20detik]
(tau/hmw)
9 Kue Tradisional Sulawesi Selatan Favorit yang Wajib Dicicipi - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment