FRANKFURT, KOMPAS.com - Thera Deters dulunya adalah atlet bulu tangkis dari Jawa Barat, Indonesia. Namun kini, dia menjadi pengusaha kue di Jerman.
Ia mengambil langkah ganti profesi karena khawatir akan masa depannya jika hanya "bergantung pada raket". Ia merasa perlu bekal untuk di hari tua. Oleh sebab itu ia memilih menekuni teknik pembuatan kue.
Baca juga: Jerman Temukan Ratusan Staf Keamanan Melenceng, Ikut Gerakan Nazi
"Pastri buat saya suatu hal yang bisa menyenangkan hati orang, apalagi kalau enak, bisa buat orang gembira. Kalau di bidang olahraga ada batas waktu, misalnya kalau sekarang umur 35 atau 30 tahun saja sudah tidak bisa lari ke kanan-kiri, susah larinya," demikian alasan Thera.
Ia kemudian mulai sekolah pembuatan kue ketika memasuki umur 26 tahun. "Saya yang paling tua. Teman-teman umurnya 16-18 tahun. Tapi saya yakin, tidak ada kata terlambat untuk belajar," ungkap Thera yang sambil sekolah lagi, masih melatih bulu tangkis di Jerman.
"Prosesnya juga panjang, harus tiga tahun sekolah, harus mulai semuanya dari nol. Pelajari tentang kalori, apa saja yang di dalam kue. Yang kedua tentang bagaimana tentang komposisi yang benar, tapi hasilnya juga benar. Jadi kalau kuenya kenapa, kuenya lembap, waktu dibikin tiba-tiba di oven sudah mengembang, tiba-tiba kempes lagi. Jadi kita belajar analisa takaran bahan kue," kata Thera.
Baca juga: Indonesia dan Jerman Saling Mendekat Jelang KTT G7?
Butuh waktu panjang untuk sukses
Usai sekolah ia mencari pengalaman dengan bekerja membuat kue. Lalu Thera juga setelah mengambil pendidikan lanjutan, program master tahun 2012. "Kira-kira satu tahun, saya ambil master satu tahun waktu itu. Setelah ambil master, saya kerja lagi dulu, untuk mengumpulkan modal, tidak langsung buka. Karena bikin toko kue modalnya besar," tambah Thera.
Jalan panjang ia lalui hingga akhirnya bisa membuat toko kue sendiri. Selama tujuh tahun lamanya ia mengumpulkan modal. "Tahun 2008 saya sudah berencana, ini saya mau buka sendiri, saya setiap hari menulis ide apa yang saya punya. Misalnya saya kalau lagi jalan-jalan ada ide, saya lihat ke toko, kafe, saya tulis, saya simpan di buku," ujar Thera.
"Nah, selama tujuh tahun, terus misalnya uang saya sisihkan untuk beli perabotan, cetakan kue. Tahun 2008 saya sudah menyimpannya di gudang. Karena saya tahu, kalau saya buka modalnya besar sekali buat saya. Saya tidak punya sponsor, jadi lumayan," sambung Thera mengisahkan perjalanan panjangnya menjadi pebisnis kue.
"Waktu itu saya juga masih melatih bulu tangkis, jadi pemain juga, dari hasil itu saya kumpulkan sedikit-sedikit. Saya selama itu bekerja di hotel, restoran, toko kue, dan di rumah sakit. Ini jadi pengalaman saya akan apa yang saya butuhkan nantinya,” tutur pria yang bermukim di Frankfurt, Jerman, ini.
Anna Pikser, warga Jerman yang bermukim di kota yang sama sangat menyukai kue buatan Thera. "Saya pesan untuk acara ulang tahun. Bentuknya unik dan rasanya sangat enak,” ucapnya.
Baca juga: Jerman Akhirnya Kirim Senjata Berat ke Ukraina Setelah Dibanjiri Kritik
Berbagi dengan sesama
Meskipun sibuk berbisnis patiseri, Thera selalu menyempatkan diri berbagi rezeki dengan tunawisma. "Kita kan sebagai manusia, kadang-kadang tidak bersyukur begitu, kadang-kadang suka mengeluh. Cuma kalau saya lari ke orang yang tunawisma, saya lihat mereka kadang-kadang makan juga kurang, tidak ada tempat tinggal, sekarang apalagi musim dingin, selimut juga tidak ada. Terus saya lari ke mereka memotivasi hidup saya." kata Thera.
Thera membuatkan mereka kue dan membaginya langsung."Saya panggangkan kue, saya potong-potongkan, saya antar dan bagikan ke mereka. Motivasi buat saya pribadi, ada satu orang yang sempat peluk saya menangis, mereka bilang selama hidup mereka tidak pernah makan kueyang istimewa," ujar Thera.
"Kalau kue saya maaf kata, harganya juga beda, karena kita buat sendiri, buatan tangan. Mereka kadang-kadang mau beli juga takut, makanya kalau saya bagikan, mereka bersyukur sekali," pungkasnya.
Baca juga: Pasukan AS Umumkan Latih Tentara Ukraina di Jerman
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kisah Atlet Bulu Tangkis dari Indonesia Alih Profesi Jadi Pebisnis Kue di Jerman - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment