Tak pernah terpikir di benak Euis Mulyani dapat berwirausaha dan menjual produk cookies. Mantan karyawan BUMN ini, sukses berwirausaha meskipun masih berskala kecil.
Beragam jenis cookies dapat dibuat oleh Euis kini. Dari mulai nastar, keju, florentine cookies dan masih banyak lagi. Meski, jenis produk cookies yang dibuat Euis sama pada umumnya, namun yang membedakan produk cookies yang dibuatnya adalah tampilannya dengan kemasan produk yang lebih baik dan lebih unik.
"Saya bekerja di BUMN selama 25 tahun, kemudian resign, pensiun dini Tahun 2015 di usia 46 tahun, kemudian saya nikmati sebagai ibu rumah tangga selama tiga tahun dan 2018 saya buat kuliner," kata Euis kepada detikJabar belum lama ini dalam event Pasar Kreatif Bandung 2022 di Trans Mal Bandung.
Niat membesarkan usaha, Euis yang merupakan owner Non's Cookies ini pun sudah membuat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sudah membuat label halal, agar produk usahanya memiliki izin.
Meski cookies tersebut sudah terkenal, Euis tetap maksimalkan dua orang SDM yang merupakan anaknya, bertugas membantu membangun usahanya ini. Selain rasa, Euis mengungkapkan, kemasan produk UMKM miliknya, sangat dipikirkan agar terlihat menarik.
"Kemasan, saya berusaha buat produk dengan kemasan cantik, biar orang satu bukan hanya untuk sendiri tapi diberikan lagi ke temen atau kolega. Seperti ini nastar beda dengan yang lain (tampilan kemasan)," ungkapnya.
Kepada detikJabar, Euis juga mengaku, jabatan terakhirnya di perusahaan BUMN tempatnya bekerja yakni Asisten Manager Diklat Gas Negara.
Saat disinggung, antara kerja di perusahaan BUMN dan berwirausaha enak yang mana? Euis sebut enak berwirausaha karena bisa urus anak sambil bekerja.
"Kalau waktu kerja dulu, dari pagi sampai pagi, uang lumayan tapi ada kepuasan sendiri beda-beda dan kondisi perekonamian dari pagi sampai pagi, uang lumayan tapi ada kepuasan sendiri beda-beda," jelasnya
"Tapi kalau sekarang, bisa urus anak juga," tambah Euis.
Produk cookies yang dijual Euis dijual dari harga Rp 25-345 ribu, tergantung jenis dan kemasan. Kemasan seperti hampers bisa lebih mahal.
Meski pendapatannya berbeda dengan ia bekerja di perusahaan BUMN, Euis mengatakan pendapatan berjualan cookies saat ini bisa tembus di angka Rp 20 juta.
"Akumulasi (produksi macam-macam jenis cookies) satu bulan bisa 100 lebih (kemasan). Omzet masih di angka Rp 20 jutaan," tambahnya.
Euis menuturkan, pada momen Idul Fitri lalu, ia bisa menjual 300 lebih toples atau kemasan cookies dengan pelanggan teman-temannya semasa ia bekerja dulu.
"Memang saya konsumen 90 persen Jakarta, Jabotabek lah, teman-teman kantor dulu," pungkasnya.
Simak Video "Bikin Laper: Review Jajanan UMKM Bandung"
[Gambas:Video 20detik]
(wip/tey)
Pensiun Dini dari BUMN, Euis Kini Sukses Berbisnis Kue Kering - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment