Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat, salah satunya dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Banyak masyarakat yang mengeluh mengenai pendapatan yang menurun sejak kehadiran pandemi covid-19, bahkan ada UMKM yang masih merasakan dampak dari Covid-19 hingga saat ini, sehingga tidak memperoleh keuntungan dan modal yang digunakan tidak dapat kembali. Salah satu UMKM yang terdampak adalah UMKM Kue Basah milik Ibu Farida di Desa Tegalampel Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso.
Ibu Farida yang biasanya menjual kue basah dengan jumlah banyak namun dikarenakan dampak dari Covid-19 Ibu Farida hanya bisa memasarkan kue basah selama seminggu sekali kepada pedagang-pedagang kecil di pasar. Permasalahan yang sebenarnya dihadapi Ibu Farida adalah tidak pernah melakukan promosi produk di media sosial dan hanya menjual produk secara offline saja. UMKM kue basah milik Ibu Farida juga tidak memiliki varian rasa yang lain sehingga dapat menimbulkan rasa bosan bagi pelanggan.
Dalam UMKM, kemasan sangatlah penting untuk menarik perhatian dari pelanggan. Kue basah milik Ibu Farida tidak memiliki kemasan yang mencantumkan identitas dari produk tersebut. Tidak adanya logo dalam kemasan suatu produk juga dapat berdampak buruk bagi penjualan dikarenakan identitas yang tidak dikenali oleh masyarakat sehingga dapat juga menghambat proses penjualan produk tersebut. Apalagi persaingat saat ini sangatlah ketat, sehingga setiap UMKM harus bersaing demi lancarnya penjualan produk masing-masing. Dengan adanya identitas produk, akan mempermudah pelanggan untuk mengingat produk tersebut dan dapat juga membantu dalam mempromosikan produk tersebut.
Mencermati masalah tersebut, maka saya Citra Pramayzela Arinda Putri mahasiswa Universitas Jember yang pada saat ini sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) di Desa Tegalampel Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso tertarik untuk membantu ibu Farida selaku pemilik UMKM kue basah untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi saat ini.
Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) yang dilakukan penulis di Desa Tegalampel dilaksanakan mulai tanggal 20 Juli 2022 dan berakhir pada tanggal 23 Agustus 2022. Terkait dengan permasalahan Ibu Farida sebagai pelaku UMKM kue basah, maka penulis memiliki beberapa solusi yang diberikan dalam bentuk program kerja.
Program kerja yang akan dilakukan penulis antara lain adalah memberikan pendampingan mengenai teknologi sebagai tempat penjualan online, memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam melakukan promosi di media sosial, memberikan pendampingan dalam mendesain label kemasan, serta membantu pelaku UMKM kue basah dalam inovasi varian rasa baru untuk produk kue basah milik Ibu Farida. Program kerja yang akan dilakukan diharapkan dapat membantu pelaku UMKM kue basah untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi. (Citra Pramayzela Arinda Putri/KKN UNEJ di Desa Tegalampel).
Video Pilihan
Pemberdayaan UMKM Kue Basah Desa Tegalampel - Kompasiana.com - Kompasiana.com
Read More
No comments:
Post a Comment