Kenaikan harga telur yang saat ini mencapai Rp 32 ribu/kg membuat perajin kue kelimpungan. Telur yang menjadi salah satu bahan pokok pembuatan kue, memaksa perajin menyesuaikan harga dan ukuran agar tidak merugi.
Salah satunya perajin kue raosflos yang berlokasi di Gang Nusa Indah, Kecamatan/ Kabupaten Purwakarta. Beberapa waktu ini ia sudah dua kali merubah ukuran kuenya karena mengantisipasi harga agak tidak naik.
"Sangat berdampak sekali karena naiknya bahan baku, otomatis akan merubah ke HPP, karena kita belum menaikkan harga jual maka keuntungan kita akan semakin tipis, kita melalukan inovasi dengan merubah kemasan yaitu dengan merubah berat prodak yang kita jual," ujar Mujada di tempat produksinya, Minggu (28/8/2022).
Mujada menjelaskan, saat adanya kenaikan di harga beberapa waktu lalu, ia merubah ukuran dari sebelumnya satu kue memiliki berat 180 gram menjadi 150 gram, kemudian harga telur kembali naik mujada mengurangi kembali berat kuenya yang disesuaikan setelah perhitungan pokok penjualan (HPP).
"Tujuannya agar tidak menaikkan harga kuenya, tapi untuk rasa dan kualitas kita tetap mempertahankan yang terbaik," katanya.
Penggunaan telur untuk membuat kue, mujada membutuhkan 4-5 kilogram setiap harinya, bahkan penggunaan telur semakin banyak jika pesanan sangat tinggi.
"Selain harga telur, kenaikan juga terjadi pada tepung terigu yang melonjak. Sekarang harga perkarung isi 25 kg mencapai Rp 250 ribu dari harga sebelumnya Rp 170 Ribu. Ia yang membuat kita terus berinovasi di kemasan," bebernya.
Simak Video "Harga Telur Meroket, KPPU Medan Sidak Distributor Telur"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)
Siasat Penjual Kue di Tengah Melonjaknya Harga Telur - detikcom
Read More
No comments:
Post a Comment