Jakarta, CNBC Indonesia - Tiada yang lebih mengecewakan dibandingkan dengan ditinggal suami yang pergi tak tahu ke mana. Itu yang terjadi pada Sri Hartini (61) yang ditinggal suaminya kabur sejak 13 tahun lalu. Sri yang akrab disapa Mama Ana pun akhirnya bekerja halal apapun guna menghidupi dirinya dan sang anak.
"Saya tinggal di sini sudah 21 tahun sehari-hari dorong kue karena saya bingung ditinggal suami. Suami sudah 13 tahun kabur tanpa arah ke mana tahu, tanpa pernah ngirim duit anaknya. Anaknya butuh sekolah, juga butuh hidup juga, ya saya bingung. Kuli nyuci sudah nggak kuat, jadi pembantu sudah nggak kepake, ya saya terpaksa dorong kue," ucap perempuan asal Klaten ini kepada tim berbuatbaik.id
Ditinggal separuh hati, Sri pun tak mau menyerah. Dia menyambung hidup dengan berjualan kue. Sayang baginya, terkadang selama berjualan pun banyak yang berhutang padanya. Namun apa mau dikata, kondisi orang yang berhutang pun sama sulit dengan dirinya. Alhasil Mama Ana pun tidak bisa memaksa orang-orang tersebut untuk membayar hutang mereka.
"Ya kadang-kadang Rp 60 ribu kadang Rp 50 ribu kan ada yang hutang pak, kadang 2 bulan (berhutang). Saya ngutangin, orang beli kue itu tidak kontan ambil dulu, ntar kalau suaminya gajian baru bayar. Apalagi anak yatim, nggak tega ya, saya utangin. Ada lah sehari kalau utang Rp 100 ribu kadang kadang Rp 50 ribu," tuturnya dia sedih.Kemalangan pun tak bisa dihindari. Di usianya yang semakin senja, tak pelak kaki Mama Ana sering kaku dan sakit. Apalagi jika harus mendorong gerobak kuenya ke tanjakan atau turunan yang curam. Akibatnya, sering kali dia berhenti hanya sekadar memijit-mijit sebentar kakinya yang terasa perih.
Walau hidup dihimpit ekonomi, Mama Ana pun tak hilang peduli. Selain bermurah hati memberikan hutang kue kepada para papa, dia juga sering membagikan kue-kuenya ke pedagang ataupun fakir yang dia temui di jalan. Pada kesempatan kali ini, Mama Mama Ana pun tak mau melewatkan sedekah dengan menyumbangkan kue-kuenya untuk pengajian Maulid Nabi Besar Muhammad SAW ke panitia masjid.
"Saya nanti kan meninggal jadi hidup di dunia ini sementara nanti di sana yang dibawa kita pundak kanan amal kita. Kita walaupun miskin kita pengen sedekah juga, adanya cuma kue yang kita kasih kue. Misalkan orang mau minta, saya kasih, orang ngamen saya kasih. Misalkan orang pikul-pikul kalau belum laku saya iba dagangan saya mau habis dia belum laku saya kasih," ucapnya senang.
Kebahagiaan saat berbagi hendaknya tidak hanya dirasakan Mama Ana. Sahabat Baik pun bisa melakukan hal serupa dengan memberikan kebaikan kepada Mama Ana melalui donasi berbuatbaik.id. Dengan harapan, hidup Mama Ana semakin baik dan tidak lagi memaksakan tubuhnya berjualan keliling namun bisa membuka usaha di rumahnya.
Ayo peduli Mama Ana sekarang juga ya sahabat baik. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Pilu Keluarga Pencari Cengkih, Mengais Rupiah Demi Hidup
(miq/miq)
Kisah Mama Ana, Berjualan Kue Demi Hidupi Diri - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment