Salah satu teman saya, Rinauli, lulusan Sastra China UI. Walaupun kemudian berkarier di bidang lain, Rinauli tetap meminati budaya China. Bersamanya saya pernah mengunjungi Petak Sembilan Jakarta, Semarang, dan Manado saat Imlek atau Sincia, di mana saya banyak belajar simbolisasi di balik warna, patung qilin, ukiran klenteng, dan bahkan makanan.
Pada pagi hari Imlek di Manado, Imlek terakhir sebelum pandemi, ilmu saya bertambah. Rinauli menyodori saya sepotong kue lapis legit untuk sarapan. Ternyata, dalam tradisi Tionghoa Indonesia, berlapisnya kue itu menggambarkan lapisan keberuntungan di tahun baru—diangkat selapis demi selapis, tiada habis-habis. Pantas salah satu antaran Imlek terpopuler adalah kue lapis.
Kue Lapis Sincia - kompas.id
Read More
No comments:
Post a Comment