TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jika biasanya kue kering nastar berbentuk bulat, kini telah tersedia nastar gepeng.
Adalah Ekawati (39) seorang pengusaha kue kering nastar gepeng asal Surabaya yang menciptakan inovasi tersebut.
Kepada media Eka menceritakan bagaimana mulanya ia memproduksi nastar gepeng ini.
“Awalnya sih ingin bikin oleh-oleh yang beda dari yang lain. Kalau pie kan sudah banyak, jadinya kepikiran nastar, tapi nastar pun biasa kan bulet, oke kita mikir model apa ya, oke kita gepengin aja. Ya sudah begitu saja ide awalnya. Cuma memang untuk penerimaan awalnya agak kurang. Sekarang Puji Tuhan, ada,” katanya pada, Kamis 30 Maret 2023.
Lebih lanjutnya ia menjelaskan nastar gepeng ini seperti nastar pada umumnya karena adonannya juga mengambil dari nastar biasa.
Proses pembuatannya yakni adonan nastar yang sudah dibulatkan dibentuk gepeng dengan cetakan khusus. Isian nastar gepeng ini sama seperti nastar pada umumnya seperti selai nanas.
Nastar gepeng ini menggunakan berbagai topping seperti keju, kacang. Untuk isiannya selain nanas, juga ada pie kacang. Peminatnya pun meningkat jelang masuki bulan Ramadhan 2023.
“Peminatnya mulai meningkat, terus terang kita mulai dari awal Desember ini sudah mulai meningkat. Sehari kita sekitar, kalau dimaksimalkan ya, maksimal bisa 100 boks per hari hitungan lembur. Pada saat normal, 40-50 boks masih oke, kita masih bisa handel,” imbuhnya.
Untuk harga nastar gepeng ini per boks yang paling murah mulai Rp 55 ribu, untuk harga pie kacang gepeng dan original Rp 65 ribu.
Baca juga: Kuliner Bali, Lezatnya Sop Kambing Medan dengan Daging yang Super Empuk
Sementara untuk topping keju Rp 70 ribu, tapi kalau ada pengambilan 10 boks dan diskon Rp 10 ribu per boks. Isi per boks nastar gepeng 9 biji nastar.
Nastar gepeng ini sudah dikirim hingga ke luar Bali. Biasanya customer nya berasal Jakarta, Surabaya, Makassar, Batam, dan Bandung.
“ Ramadhan ini terus terang tidak bisa kita prediksi, karena memang terus terang orang baru mulai makin banyak yang tahu dari tahun kemarin setelah mendekati Natal. Jadi belum bisa prediksi. Tapi pasti meningkat dibandingkan tahun lalu,” imbuhnya.
Omzet penjualan kue keringnya perbulan rata-rata mencapai Rp 50 juta.
Untuk saat ini ia dibantu 5 orang karyawan untuk memproduksi kue- kue kering untuk dijual.
Sementara untuk nastar gepeng sendiri baru dijualnya mulai Tahun 2017 akhir. Namun sebelumnya ia sudah 15 tahun berkecimpung didunia per-kue-an.
“Respon masyarakat sekarang Puji Tuhan sudah diterima, kalau awal-awal memang banyak kritikan. Yang masih best seller tetap varian original dan wisman,” tutupnya. (*)
Kuliner Ramadhan, Unik Ada Kue Kering Nastar Gepeng Khas Bali - Tribun Bali
Read More
No comments:
Post a Comment