REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Beberapa hari lalu video seorang ibu paruh baya yang diamuk massa sempat viral di media sosial dan pesan WhatsApp (WA).
Ibu bernama Ngatinah tersebut, warga Kapanewon Kasihan, Bantul, DIY, diduga melakukan tindak pencurian di Pasar Niten, Kasihan, Bantul, pada Sabtu (26/8/2023). Ngatinah tertangkap membawa makanan berupa bakpia dari salah satu pedagang di pasar tersebut.
Menurut pengakuannya, ia tidak bermaksud mencuri dan ingin membayar makanan tersebut. Namun, ada yang meneriaki maling yang akhirnya didatangi massa, sehingga membuatnya panik.
Dari massa yang datang ada yang melakukan aksi kekerasan dengan menempeleng dan menampar Ngatinah. Tak berselang lama, keributan tersebut bisa diredam oleh masyarakat, baik pedagang maupun pembeli, yang kemudian mengamankannya dari massa.
Setelah diamankan, Ngatinah dimediasi bersama Bhabinkamtibmas Polsek Kasihan. Adanya kejadian tersebut direspons cepat oleh Kapolres Bantul AKBP Micahel R Risakotta bersama jajaran, khususnya Polsek Kasihan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, diketahui bahwa Ngatinah membutuhkan uluran tangan. Kapolres menerangkan, Ngatinah yang kesehariannya sebagai pemulung rosok itu, hanya menempati gubuk kecil untuk tempat tinggal bersama suaminya.
Sebuah tempat tinggal dengan kondisi yang tidak layak, berdinding sambungan banner bekas, dan berdampingan dengan barang-barang bekas.
Menindaklanjuti hal itu, Selasa (29/8/2023), Wakapolres Bantul Kompol Ika Shanti Prihandini didampingi Kabag Logistik Polres Bantul Kompol Sri Basariah beserta perwakilan personel Polwan mengantar bantuan berupa sembako, seperti mi instan, telur, beras, dan uang santunan.
"Tidak banyak, namun bisa cukup membantu dan bermanfaat," kata wakapolres, Rabu (30/8/2023).
Bantuan sembako tersebut, juga menjadi bagian kegiatan bakti sosial 'Polwan Peduli dan Berbagi' dalam rangka menyambut Hari Jadi Polwan ke-75 tahun 2023. Lebih jauh, terkait kejadian di Pasar Niten, wakapolres menyayangkan adanya tindak kekerasan seperti yang ada dalam video tersebut.
"Ibu N menerima dan meminta maaf bahwa ia tidak bermaksud mencuri. Cukup kejadian terakhir, dan berharap masyarakat tidak main hakim sendiri, bagaimanapun penganiayan tidak dibenarkan," ujarnya lagi.
Sementara itu, saat mendapat bantuan tersebut, Ibu Ngatinah menyampaikan terima kasih kepada jajaran Polres Bantul. Dia bahkan sampai menangis.
"Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih kepada bapak-bapak dan ibu-ibu Polisi yang telah memberikan bantuan ini, sekali lagi terima kasih banyak Pak Polisi dan Ibu Polisi, maturnuwun," katanya.
Pilu Ibu Ngatinah Diduga Maling Kue Hingga Dihajar Massa, Kini Dibantu Polres Bantul | Republika Online - rejogja.republika.co.id
Read More
No comments:
Post a Comment