JAKARTA, KOMPAS.com - Biasanya ketika memasuki perayaan Tahun Baru Imlek orang-orang akan banyak memesan berbagai makanan khas Imlek untuk dibagikan ke kerabat atau dinikmati bersama keluarga.
Hal ini menjadi peluang bagi banyak UMKM untuk panen cuan khususnya bagi UMKM di sektor kuliner.
Salah satunya UMKM kue asal Pontianak, Kalimantan Barat ini yang selalu kebanjiran pesanan menjelang Hari Tahun Baru Cina.
Baca juga: 3 Strategi Pengusaha Bangun Hobi Jadi Sumber Cuan
Setelah meraih gelar Magister Arsitektur di UGM, kemudian hamil anak kedua, membuat Louise Wulandari, pemilik Delicia Cake, memiliki banyak waktu luang untuk bisa berkegiatan di rumah.
Memiliki kegemaran dan keahlian memasak kue, membuat Louise memutuskan untuk mendirikan Delicia Cake Pontianak di tahun 2006.
Bisnis pertamanya ia manfaatkan untuk membuat makanan yang sedang hits di kala itu yaitu brownies kukus. Karena belum memiliki modal yang cukup untuk membuka toko, Louise pun memanfaatkan media sosial, YouTube dan blog untuk memasarkan dagangannya.
Namun, seiring perkembangan bisnisnya, Louise mulai melebarkan bidang usahanya menjadi celebration cake sesuai passion dan latar belakang pendidikan Louise di bidang desain.
Memilih target pasar menengah ke atas, Delicia Cake menerima pesanan custom cake dengan kisaran harga Rp 400.000 hingga Rp 20 juta.
Bersama sepuluh orang pegawainya, Delicia Cake tidak lagi berbisnis dalam bentuk mass production, tapi customized dan eksklusif, hanya satu produk untuk satu konsumen baik dari kemasan, rasa dan bentuknya.
“Peak season kami yang berbisnis di bidang kuliner adalah ketika mendekati hari-hari besar nasional dan keagamaan. Di Pontianak cukup banyak masyarakat yang merayakan Hari Raya Imlek, dan kami sudah memiliki konsumen tetap yang sudah bertahun-tahun berlangganan," ujar Louise dalam siaran persnya, Selasa (1/2/2022).
Baca juga: Kisah Richard Theodore, Sempat Ditipu dan Rugi Ratusan Juta, Kini Punya 80 Outlet Summer Minibar
Louise mengaku, biasanya, konsumennya adalah perusahaan yang memesan dalam produksi banyak setiap tahunnya.
Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa setiap tahunnya, ia selalu berganti tema setiap tahun.
"Untuk tahun ini, temanya adalah kue kering dan demi menjaga eksklusifitas, kami biasanya akan unggah foto pesanan di media sosial setelah kue diterima konsumen,” ungkap wanita asal Yogyakarta ini.
Meski sudah bertahun-tahun memasarkan dagangannya melalui online, Louise tetap haus ilmu untuk mempelajari pemasaran digital.
Pada tahun 2017, ia mengikuti pelatihan Gapura Digital hingga menjadi fasilitator di tahun 2018. Tahun berikutnya, ia mengikuti pelatihan Women Will di Pontianak hingga akhirnya kembali menjadi fasilitator.
Materi yang ia dapatkan diterapkan untuk terus mengembangkan profil bisnis dan website.
“Saat ini, saya cukup sering mengisi acara tentang bisnis online baik dari Women Will, instansi pemerintahan kota, nasional, hingga swasta. Selain itu, saya beberapa kali mengadakan pelatihan cake decorating gratis di mana setiap pelatihan diikuti oleh 50 perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga untuk memberikan bekal usaha kepada mereka," kata Louise.
Bahkan berkat kerja kerasnya, ia mampu mempekerjakan beberapa janda berusia di atas 45 tahun di Delicia Cake. Dia juga pernah berkesempatan mengisi segmen kuliner di TV lokal Pontianak.
"Semua ini saya lakukan untuk berbagi ilmu, hasil dari bertahun-tahun belajar, mencoba dan gagal sendiri untuk menyemangati perempuan, khususnya Ibu-Ibu rumah tangga lain agar bisa tetap berpenghasilan meski dari rumah,” ungkap Louise.
Baca juga: Kisah Dita Merintis Bisnis Pakaian Dalam Bermodal Rp 500 Ribu, Kian Sukses Kala Pandemi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kisah Pengusaha Kue Asal Pontianak yang Kebanjiran Pesanan Menjelang Imlek - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment