SOLOPOS.COM - Kue leker di Jl. Cokroaminoto, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur. (Solopos.com/Ronaa Nisa’us Sholikhah)
Solopos.com, MADIUN — Anda pernah mencicipi kue leker? Kue berbentuk lingkaran dan pipih dengan topping atau taburan irisan tipis pisang, meises, dan gula pasir.
Biasanya, penjual kue leker akan melipat kue tersebut sehingga berbentuk setengah lingkaran. Setelah matang, bagian tepi kue leker akan terasa agak garing saat digigit sedangkan bagian tengahnya terasa lembut dan manis.
PromosiHotel Paling Recommended Dekat Pantai di Jepara, Ya d’Season Premiere
Nah, Anda yang tinggal atau saat ini sedang berada di Kota Madiun, Jawa Timur jangan sampai terlewat mencicipi kue leker Madiun ini. Lokasinya di Jl. Cokroaminoto, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Kue leker di tempat itu memiliki keistimewaan. Penjual kue leker Madiun itu Rohman Arifianto. Dia mengatakan kue leker bikinannya itu khas kue leker tradisional. Sebab, laki-laki 41 tahun itu tidak memakai kompor saat memasak kue leker. Dia menggunakan tungku dengan bahan bakar arang.
“Kurang sedap kalau pakai kompor,” kata Rohman saat berbincang dengan Solopos.com sembari menyiapkan pesanan pelanggan, Jumat (22/7/2022).
Baca Juga : Nikmatnya Nasi Pecel Godong Jati Khas Madiun, Sehari Laku 200 Porsi
Selain tidak menggunakan kompor, Rohman juga tidak menggunakan loyang datar saat membuat kue leker. Dia menggunakan wajan kecil untuk mencetak kue leker.
Rohman menggunakan empat tungku untuk membuat kue leker Madiun. Namun, saat itu, Rohman hanya menggunakan tiga tungku secara bergantian untuk membuat kue leker. Banyak pembeli menunggu pesanan kue leker.
“Resep lekernya seperti leker pada umumnya. Pakai tepung terigu, gula, vanili. Kalau topingnya hanya saya tambahi potongan pisang dan taburan gula,” terangnya.
Pagi-pagi sekali, Rohman sudah mulai melayani pembeli kue leker. Dia mulai berjualan pukul 05.30 WIB sampai 09.30 WIB. Terkadang adonan kue leker Madiun itu tandas pukul 08.30 WIB.
Dalam sehari, Rohman bisa menjual sekitar 250 kue leker. Satu kue leker Rp1.500. Pembelinya pun dari semua kalangan, ada yang muda sampai tua. Lokasinya berjualan dekat sekolah sehingga terkadang para siswa juga membeli.
Baca Juga : Selain Pecel, Berikut Kuliner Khas Madiun yang Wajib Dicoba
“Ini usaha turun-temurun dari mbah. Saya sudah generasi ketiga,” ungkapnya.
Rohman mengatakan resep kue leker itu tidak berubah sejak neneknya berjualan sekitar tahun 1960. Bahkan, tempat berjualan tidak pernah berpindah-pindah sejak dulu. Setelah neneknya, usaha kue leker itu diteruskan oleh kakaknya.
Mulai tahun 2000-an, Rohman meneruskan usaha kue leker Madiun dan masih bertahan sampai sekarang. Dia juga tidak mengubah sedikitpun resep yang sudah dipertahankan secara turun-temurun itu. “Resepnya tetap pakai dari mbah.”
Lembut & Manis Kue Leker Madiun, Resep Turun-Temurun Sejak Tahun 1960 - Solopos.com
Read More
No comments:
Post a Comment