BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kue tabok Apin (65), salah satu makanan yang digemari dan disukai masyarakat Bangka Selatan (Basel) hampir setengah abad yang lalu buka.
Kue tabok Apin berlokasi di Jalan Jendral Sudirman tepatnya depan Pasar Toboali, selalu ramai dikunjungi para pembeli yang menyukai kue yang pengapiannya masih menggunakan arang.
Yang lebih menarik lagi bagi pembeli kue tabok, memiliki ciri khas pembungkusnya masih menggunakan selembar kertas dan serta aroma kue tabok menjadi ciri khas tersendiri.
Diakui Apin dirinya merupakan generasi kedua berjualan kue tabok, sejak tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah mengikuti jejak orang tua untuk berjualan kue tabok.
"Sudah lama, saya saja sudah regenerasi kedua jualan kue tabok dan satu-satunya di Kota Toboali dan menjadi kegemaran masyarakat Basel," kata Apin, Sabtu (20/05/2023).
Dirinya mengaku, kue tabok sangat digemari masyarakat Bangka Selatan dan setiap hari bisa menjual puluhan bungkus kue tabok dengan berbagai rasa sesuai kesukaan masyarakat.
Khususnya dari segi harga masih terjangkau oleh masyarakat, apalagi kue tabok sudah lama ada di Bangka Selatan dan bisa menjadi kesukaan masyarakat.
"Relatif murah harganya mulai dari Rp28.000 hingga Rp40.000 per loyang dengan berbagai rasa, sangat disukai sekali oleh masyarakat karena ada ciri khaa tersendiri dan satu-satunya di Basel," ungkapnya.
"Biasanya sehari bisa menghabiskan 70 loyang, kadang ada yang beli setengah atau satu loyang dan saya pun tetap melayani karena kue tabok sudah terkenali disini serta buka mulai pukul 16.00-20.00 WIB," lanjut Apin
Pria anak bungsu dari empat saudara ini pun menyebutkan, hasil dari berjualan kue tabok semenjak SMP bisa menyelesaikan tiga anaknya ke sekolah tinggi hingga S2 di luar Pulau Bangka.
"Tiga orang anak, satu sudah S2 luar Bangka, satu pedagang dan satu masih menyelesaikan S1. Kalau saya cuma S2 (SD dan SMP) saja, dulu tamat SMP langsung jualan kue tabok bantu orang tua," sebutnya.
Menurut Apin, anak-anaknya tak ada yang meneruskan jualan kue tabok dan ada satu keponakan yang belajar dan membantu dirinya setiap hari berjualan di Toboali.
"Gak ada yang mau menerusin ini, jadi saya ajak keponakan saya untuk membantu dan bisa meneruskan usaha kue batok kedepannya nanti agar tetap ada di Basel," jelas Apin.
Afin pun merasa bangga dan senang bisa melanjutkan usaha orang tuanya, yang memang sejak dulu sudah dikenal oleh masyarakat Bangka Selatan dengan ciri khas masih menggunakan arang dan bungkus kertas.
"Beguyur sajalah setiap hari, kue batok sudah dikenal sekali sama masyarakat dan setiap hari saya jualan dengan tidak mengubah rasa maupun ciri khas dari dulu," ujarnya.
Sementara kue batok Apin dijual dengan berbagai rasa dengan harga relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat :
- Kue tabok wijen : Rp28.000
- Kue tabok cokelat : Rp28.000
- Kue tabok Kacang : Rp28.000
- Kue tabok wijen cokelat : Rp30.000
- Kue tabok wijen kacang : Rp30.000
- Kue taok cokelat kacang : Rp30.000
- Kue taok keju wijen : Rp35.000
- Kue tabok keju kacang : Rp35.000
- Kue tabok keju cokelat : Rp35.000
- Kue tabok Spesial : Rp40.000
(Bangkapos.com/Adi Saputra)
Nikmatnya Manis Gurih, Kue Tabok Apin Buka Sejak 1975, Satu-satunya di Bangka Selatan - Bangkapos.com
Read More
No comments:
Post a Comment