BANDUNG, AYOBANDUNG.COM – Kue putu atau putu bambu sudah kesohor sebagai jajanan legendaris nan jadul.
Bunyi pembuatannya yang khas, dari uap yang keluar melalui celah cetakan putu, menandakan pedagang kue putu lewat di depan rumah Anda.
Jajanan yang terbuat dari tepung beras berlapis gula aren ini memberikan sensasi rasa manis gurih yang berasal dari taburan kelapa di atasnya.
Namun sayang, saat ini jajanan jadul itu makin sulit dicari di pasaran. Kue ini hanya dapat sesekali ditemui di acara- acara festival kuliner, ataupun dari pedagang kue putu keliling.
Rendi, misalnya, salah satu pedagang kue putu keliling di daerah Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, hingga kini sudah 20 tahun ia berjualan. Ia sempat berpindah tempat ke Kota Tangerang dan Pulau Sumatera.
“Dulu sempat jualan bakso, tapi ujung-ujungnya balik lagi jualan ini karena merasa tidak cocok, Saya sudah terbiasa jualan putu, jadi kalau misalnya ganti jadi kayaknya kurang enak,” tutur Rendi kepada Ayobandung.com, Sabtu, 12 Juni 2021.
Meskipun tidak memiliki tempat jualan menetap, namun selama keliling jualannya ini ternyata selalu laku keras. Ia yang berjualan dari pukul 13.00–22.00 WIB mampu menghabiskan tiga sampai empat kilogram adonan kue putu, yang dibanderol dengan harga Rp2.000 per tiga buah kue putu.
Alasan ia tetap memilih untuk berjualan kue putu ini, yakni karena pembuatannya yang praktis dan sedikit bahan yang diperlukan.
“Jualan inikan istirahatnya banyak, kalau jualan bakso istirahatnya kurang. Jadi jualan ini saja,” jelasnya.
Dikarenakan menjadi jajanan yang jarang dan sulit ditemui, jajanan yang satu ini selalu menjadi incaran para penikmat kue jadul. Bahkan kaum milenial pun tetap menikmati kue jadul ini.
Seakan tidak termakan zaman, bahkan kue putu tidak kalah hits dengan kue-kue kekinian yang semakin menjamur di masyarakat. Hanya saja, penjualnya memang sedikit dan sulit dicari. [Reni Nuraeni]
Kue Putu, Jajanan Jadul yang Masih Laku Tapi Makin Sulit Dicari - ayobandung.com
Read More
No comments:
Post a Comment