"Sudah seperti tradisi ya untuk saling berkunjung makanya kita siapkan suguhan juga. Paling praktis memang kue kering. Tapi kalau kiloan begini kan kita bisa pilih banyak variasi walaupn belinya sedikit-sedikit saja sebenarnya tapi macamnya banyak," kata Rosaline.
Rosaline mengakui bahwa membeli kue kiloan memang lebih mahal jika dibandingkan membuat sendiri. Namun di sisi lain dirinya bisa mendapat banyak varian dengan mengeluarkan sejumlah uang.
"Kalau dihitung-hitung jelas lebih mahal beli. Tapi kan kalau bikin sendiri, selain waktunya susah, kita juga susah juga punya banyak variasi,yang ada malah variasinya sedikit tapi jumlahnya banyak. Kalau beli kiloan gini kan paling beli satu atau dua ons untuk satu jenisnya tapi kita bisa beli beberapa jenis dan bisa disesuaikan dengan keuangan," tutupnya.
Sementara itu sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Taufik Saleh mengatakan bahwa pada momentum akhir tahun ini komoditas makanan jadi seperti kue kering diprediksi mengalami peningkatan permintaan.
"Momentum akhir tahun, terutama terkait Nataru biasanya diikuti peningkatan permintaan atas komoditas makanan jadi, seperti kue kering dan aneka makanan serta barang pengisi bingkisan atau hampers," kata Taufik.
Karena itu, lanjut Taufik, perlu diantisipasi agar pasokan tepung terigu, gula pasir dan minyak goreng tetap terjaga, sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang berlebihan.
"Berdasarkan survei PIHPS, beberapa komoditas yang menunjukkan peningkatan harga saat ini yakni beras, aneka cabai, serta gula pasir," tuturnya lagi. (TESTI PRISCILLA/j)
Jelang Nataru Pesanan Kue Kering Mulai Naik - Borneonews
Read More
No comments:
Post a Comment