Kue lopis seberat 1,8 ton ludes diperebutkan ribuan warga dalam tradisi Syawalan di Krapyak, Kota Pekalongan. Tradisi ini biasanya digelar pada hari ketujuh setelah Idul Fitri.
Warga yang datang tidak hanya dari Kota Pekalongan, tapi juga dari Kabupaten Pekalongan, Batang, dan Pemalang.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan tradisi kue lopisan kali ini terbilang lebih ramai dari tahun sebelumnya.
"Masyarakat lebih antusias dan sekarang sudah tidak ada pandemi. Tadi saya mengimbau, panitia juga menghimbau, agar ini jangan mengarah yang justru nanti menjadi syirik," kata Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Aaf, Sabtu (29/4/2023).
Tradisi Syawalan kue lopis di Krapyak, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (29/4/2023). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
|
"Ini sangat luar biasa, membawa keberkahan kita semua. Kalau tuan rumah hidangannya (kue lopis) di makan tamu itu membawa keberkahan, jangan diyakini sebagai hal-hal yang lain," imbuh dia.
Panitia Lopisan Krapyak, Fahrudin, mengatakan kue lopis seberat 1,8 ton itu dibuat dari beras ketan yang dimasak selama dua hari dua malam.
"Kita sajikan semata-mata untuk para tamu kita yang datang dari berbagai daerah," ujarnya.
Dalam tradisi Lopisan kali ini, ada lopis seberat 1.830 kilogram buatan warga Krapyak Kidul Gang 8 dan lopis seberat 2.125 kg buatan warga Krapyak Lor Gang 1. Lopis diyakini sebagai simbol persatuan lantaran teksturnya yang lengket.
Tradisi Syawalan di Kota Pekalongan ini disebut-sebut sudah ada sejak tahun 1855. Tradisi ini sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat selama Ramadan.
Prosesinya diawali dengan doa bersama para tamu yang dipimpin oleh tokoh setempat. Kemudian, lopis yang dipajang di panggung dibagikan gratis kepada para tamu.
"Makna lopis raksasa ini untuk mempererat tali silahrutahmi. Lopis dari ketan ini memiliki tekstur yang lengket, hal tersebut melambangkan persatuan. Ketan yang putih ini melambangkan kesucian. Jika dikaitkan dengan pelaksanaannya setelah Ramadhan, berarti memiliki arti kembali ke fitri," kata Fahrudin.
Simak Video "D'foodspot: Nasi Megono yang Legendaris di Pekalongan"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)
1,8 Ton Kue Lopis Syawalan di Krapyak Pekalongan Ludes Diperebutkan - Detikcom
Read More